Memandu Anak Menggapai Mimpi |
![]() |
![]() |
![]() |
Written by Maria Magdalena |
Monday, 10 October 2011 14:33 |
Sering kita mendengar ungkapan : biarkanlah anak memiliki mimpi mereka sendiri. Tapi sebenarnya apa yang dimaksud dengan mimpi? Bagaimana kita menyikapi setiap mimpi atau cita-cita anak secara aktual? Mari baca pemaparan berikut ini :
Apa itu "mimpi anak-anak"? Mimpi anak-anak bisa dikatakan juga sebagai cita-cita anak-anak. Cita-cita pada anak-anak tidak melulu tentang profesinya dimasa depan. Dokter, pengacara, pedagang, ilmuwan, semua ini adalah profesi masa dewasa. Namum cita-cita sebenarnya lebih luas daripada itu. Cita-cita mencakup juga cara hidup, cara memaknai hidup, bahkan cara bersenang-senang sepanjang hidup. Segala yang ingin dicapai, yang ingin diraih, itulah cita-cita. Cita-cita atau mimpi juga tidak hanya tentang apa yang ingin diraih ketika dewasa. Segala hal yang ingin diraih besok pun adalah cita-cita atau mimpi. Besok saya ingin makan sate kambing, nanti sore saya ingin pergi ke rumah sahabat untuk bersenang-senang bersama. Ini adalah cita-cita. Bagaimana anak bermimpi? Anak memiliki mimpinya sendiri. Biasanya mimpi ini muncul berdasarkan rasa kebutuhan dipadu dengan keinginan. Misalnya mimpi ingin menjadi penyelamat ekologi, timbul dari kebutuhan ingin melihat makhluk hidup tumbuh dengan tentram dan seimbang. Mimpi menjadi astronot karena ingin menjelajah ruang angkasa. Bercita-cita makan pizza karena sangat ingin pizza. Pada umumnya, cita-cita atau mimpi pada anak tidak stabil. Hari ini ingin begini, besoknya atau bahkan 2 jam lagi ingin begitu. Ini normal, dan bukanlah suatu kesalahan. Jadi tidak perlu upaya pelurusan yang intens. Anak adalah golongan manusia yang masih penuh semangat, mereka ingin menjelajah dunianya seluas mungkin. Segala hal ingin mereka coba dan rasakan. Mereka masih belum paham dengan konsekuensi berbagai hal. Mereka bahkan belum paham dengan konsep keterbatasan. Pikiran imajinatif mereka sering mengembara ke alam yang mereka anggap hebat. Pikiran imajinatif itu juga sering membawa mereka ke alam pemenuhan kebutuhan dan keinginannya. Bagaimana orang tua menyikapi mimpi anak-anak? Setelah mengetahui tentang mimpi atau cita-cita anak, orang tua seharusnya lebih bisa memahami anak-anak mereka. Berikut ini adalah hal-hal penting yang bisa dilakukan orang tua sehubungan dengan mimpi anak :
Nah, bagaimana orang tua? Apakah siap menjadi penunjuk jalan dan suporter utama anak dalam meraih mimpinya? |
Last Updated on Tuesday, 18 October 2011 18:34 |
Dapatkan juga ebook GRATIS setelah mendaftar